Thursday, April 15, 2010

penyempitan makna "agresif"

Terinspirasi dari lagu di Endah n rhesa,

"when you love someone, just be brave to say that you want him to be with you..
when you hold your love, don’t ever let it go..
or you will loose your chance to make your dreams come true.. "


Berkaitan dengan kata2 diatas, menurut gw lagu itu dibuat untuk memberi semangat kepada para wanita yang seringkali malu atau gengsi untuk membuat orang yang disayanginya tetap berada disamping dy..
Terus tiba2 gw mikir.. Apakah lagu ini mengajarkan para wanita untuk menjadi agresif?hmm..

Apa siy yang di maksud dengan agresif itu? Klo dari belajarpsikologi.com, agresif itu berarti cenderung (ingin) menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan, menghalangi atau menghambat. Nah..klo buat perempuan yg ngedekin co duluan, itu namanya apaan dunx? Adakah kata - kata yg lebih tepat untuk mewakili perilaku perempuan yang demikian? Dan, mengapa perempuan selalu dipandang sebelah mata jika melakukan hal tersebut (deketin cwo duluan, meminta mantan untuk balikan, dsb). Padahal, klo menurut gw, bukankah sah - sah aja klo seseorang ingin berjuang demi apa yang ingin dia dapatkan (termasuk perempuan..) tapi kenapa malah ujung - ujungnya dipandang sebelah mata dan malah disalahkan atas “perjuangan” yang sudah dilakukannya?

Sekarang kita ngomongin kodrat perempuan. People.. OK.. saya tau, kodratnya perempuan itu untuk menunggu, tapi Hellooo.. kan ga semua perempuan seperti itu..ada beberapa hal yang menuntut mereka berfikir lebih terbuka dan tidak menyia - nyiakan kesempatan. Dan apa sih yang salah dengan hal itu? Mulai sekarang saya minta untuk orang - orang yang masih memandang sebelah mata kepada para wanita yang “agresif” terhadap laki - laki agar membuka fikiran dan hatinya..

Penyempitan makna "agresif" yang ingin gw garis bawahi disini.

Kita andaikan kesuksesan dan laki - laki sebagai suatu objek. Lalu, ketika perempuan berusaha mendapatkan itu semua lalu berhasil, seharusnya bukan cibiran yang didapatkan bukan? Tapi appreciate dan “keingintahuan cara” akan keberhasilan yang sudah bisa didapatkan.

Intinya, bukankah segala sesuatu perlu pengorbanan dan usaha..bagaimana dengan para wanita yg menganggap untuk mendapatkan rasa sayang itu dia harus berkorban?

Ok, sekarang mungkin sudah ada yang pemikirannya sedikit terbuka tentang hal ini. Tapi kemudian gw tanya kepada kalian, jika kita berandai andai suatu saat nanti anak perempuan kalian sudah mengenal apa itu rasa sayang, dan lalu dia memilih jalan untuk mengejar sang pujaan hati dia, apa yang kalian akan lakukan dan rasakan? malu? mendukung? atau malah ga mau tau..?

Perlu disadari dan dimengerti.. entah anak kecil, remaja, atau orang dewasa, semuanya pasti akan mengenal perasaan jatuh cinta serta mempunyai cita - cita.. Dan itu sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat.. untuk memberitahukan, bagaimana seharusnya perasaan itu disampaikan kepada komunikan agar yg ingin diberitahu mengerti dan menerima apa yang dirasakan oleh si penyampai pesan.

1 hal lagi, ketika perempuan ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi, mengapa gw masih mendengar kata - kata berbunyi "perempuan itu ujung2nya jg di dapur..". menurut gw bukan itu pointnya, adakah dari kalian yang berfikir bahwa untuk mendidik seorang anak, maka kita memerlukan banyak pengetahuan yang mana kemungkinan besar itu kita dapatkan di sekolah. Lalu bagaimana Indonesia bisa mempunyai SDM yang bagus jika perempuan yang harus mendidik sang anak dirumah pengetahuannya terbatas pada dapur, dapur, dan dapur. Makin terpuruk aja nih bangsa Kita..

So, let me know and please share what do you think about it.. :)

1 comment: